Auto Mount Drive di Ubuntu

By | December 31, 2024

Perangkat simpan eksternal (terpisah) pada sistem operasi Linux (dalam kasus ini Ubuntu), secara default/standar tidak serta merta bisa tampil bahkan diakses. Pada mode GUI (Graphical User Interface) akan tampil ketika dilakukan penjelajahan file. Sedangkan pada mode CLI (Command Line Interface) tidak sama sekali.

Mount berfungsi untuk mengintegrasikan perangkat simpan eksternal agar bisa diakses seolah-olah berada di satu perangkat simpan lokal yang sama. Linux menganut sistem hirarki dengan level tertinggi disebut root, adapun perangkat simpan eksternal akan dianggap sebagai file yang berada dibawahnya (sumber : https://help.ubuntu.com).

Operasi mount bisa dilakukan dengan perintah mount, sebagai contoh mount /dev/sdb2 /mnt/hdd2. Namun operasi ini akan hilang jika dilakukan restart komputer, untuk itu diperlukan seting agar mount bisa otomatis. Berikut ini penjelasannya :

Indikasi Perangkat simpan eksternal tidak tampil/dikenali sejak awal sistem operasi dijalankan
Sistem Operasi (penanganan) Ubuntu 22.04
Langkah Penanganan Penanganan dilakukan berbasis Command Line Interface (CLI) melalui aplikasi terminal dengan memberikan beberapa perintah secara tekstual, sebagai berikut :

  1. Lakukan shell login melalui terminal menggunakan pengguna dengan hak istimewa (root).
    Perintah : sudo su
    (sudo singkatan dari Super User Do)
  2. Buat direktori sebagai titik mount (mount point) untuk media tersebut.
    Contoh perintah : mkdir /mnt/hdd2
  3. Dapatkan informasi detil tentang daftar drive yang terpasang, khususnya nama media dan file system.
    Contoh perintah : lsblk -o NAME,FSTYPE,UUID,MOUNTPOINTS
    Contoh hasil :
  4. Perbaharui file fstab yang berada di direktori etc (etc/fstab) menggunakan editor misalnya nano.
    Contoh perintah : nano /etc/fstab
  5. Mount perangkatnya dengan mengedit file tersebut dan menambah perintah tekstual.

    Terdapat beberapa bentuk penulisan perintah mount, seperti berikut:
    Contoh perintah 1 :
    # hdd2
    /dev/sdb2 /mnt/hdd2 ntfs-3g defaults 0 0

    Contoh perintah 2 (memakai identitas unik media) :
    # hdd2
    UUID=14D63EC7D63EA93E /mnt/hdd2 ntfs-3g defaults 0 0

    Contoh perintah 3 (spesifik) :
    # hdd2
    UUID=14D63EC7D63EA93E /mnt/hdd2 ntfs-3g defaults,uid=1000,gid=1000,umask=022 0

    Keterangan : uid=1000 adalah user id, gid=1000 adalah group id, dan umask=022 untuk seting hak (permissions) sehingga pemilik bisa melakukan proses baca, tulis dan eksekusi. Group dan Others akan memiliki hak baca dan eksekusi.

    Keterangan tipe file system :
    Selain file system bawaan Linux, berikut ini tipe file system lain yang didukung (sumber : https://help.ubuntu.com) :

    System name English name Linux type
    W95 FAT32 Microsoft FAT32 vfat
    W95 FAT32 (LBA) Microsoft FAT32 vfat
    W95 FAT16 (LBA) Microsoft FAT16 vfat
    W95 Ext’d (LBA) Microsoft extended partition Not used
    NTFS volume set Microsoft NTFS ntfs
    NTFS volume set Microsoft NTFS with read-write access ntfs-3g
    Apple_HFS Apple HFS hfsplus
  6. Restart sistem operasi.
    Perintah : reboot
Status tutorial Sukses ujicoba

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *